Pages

Tuesday, November 23, 2010

Nasib TKW, Disiksa, Diperkosa dan Hilang Tanpa Kabar


Kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi membuat masyarakat resah akan nasib keluarganya yang bekerja di negara tersebut. Sebab, beragam kabar tentang penyiksaan yang dialami para tenaga kerja wanita kita di negara lain terus terkuak.

Nasib nahas kembali menimpa tenaga kerja wanita (TKW) bernama Weni binti Aceng (32) warga Desa Mekarjaya, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat. Weni diperkosa majikannya, Saef Manfuah di Riyadh, Arab Saudi hingga hamil dan melahirkan seorang anak.

Weni menjelaskan, dirinya kembali ke Indonesia pada Senin (28/1) kemarin dengan diantar seorang temannya yang juga TKW. Sebelum kembali ke Indonesia, Weni rupanya ditahan di penjara Riyadh hampir satu tahun. Penyebabnya, karena tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP), paspor, dan hamil di luar nikah.

Pemerkosaan yang dilakukan majikannya, jelas Weni, dilakukan sekitar November 2006 lalu. Menurutnya, itu adalah awal pemerkosaan yang dilakukan majikannya. Weni mengaku, tidak bisa berbuat apa-apa karena sebelumnya sempat diberi semacam obat tidur oleh majikannya.

Kemudian, pada 16 Januari 2007, majikannya kembali melakukan upaya pemerkosaan. Namun, dia berupaya melakukan pembelaan. Saat hendak kabur itu, dia akhirnya loncat dari lantai tiga apartemen majikannya. "Sehingga saya mengalami patah kedua kaki dan punggung karena terjatuh itu," ujarnya.

Setelah terjatuh itu, dirinya langsung dibawa ke rumah sakit setempat. Pada saat di rawat dirumah sakit itulah dirinya mengetahui dia tengah hamil. Sebab, pada pemerkosaan pertama, rupanya majikannya melakukan hampir lima kali. Setelah dirawat sebentar, Weni langsung dibawa ke penjara oleh kepolisian setempat karena rupanya dia tidak memiliki KTP, paspor, dan dalam keadaan hamil.

Hampir tujuh bulan dalam penjara, pada 8 Juli 2007 dirinya kemudian melahirkan anak hasil perbuatan majikannya itu di rumah sakit dekat penjara. Selama dipenjara, Weni mengaku menerima 200 kali cambukan di bagian pundaknya. "Karena punggung saya patah, jadi bagian atasnya yang terkena cambukan sekitar 200 kali selama saya ditahan," ujarnya.

Enden Puspita Sari TKW asal Ciawi Kepuh, Desa Majasari, Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat menderita depresi setelah pulang dari Oman. Orangtuanya mengatakan sebelum berangkat ke Oman sang anak sehat. Selama di Oman dia menelpon keluarganya dan bercerita kalau sering disiksa dan dicambuk majikan. Enden hanya bertahan 14 bulan dan pulang ke Indonesia pada April 2010.

Cerita sedih lainnya datang dari Karno. Isterinya Harti yang bekerja sebagai pembantu di Riyadh, Arab Saudi, sejak enam tahun lalu selalu disiksa karena menolak dikawini sang majikan. Semua cerita sedih itu terungkap melalui surat yang dikirim Harti melalui temannya.

Keresahan juga dialami Bejo di Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sudah tiga tahun isterinya Susanti bekerja di Abha, Arab Saudi dan hingga kini tanpa kabar. Ia sudah berusaha mencari Susanti melalui perusahaan tenaga kerja yang memberangkatkan serta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun, tapi selalu

Seorang tenaga kerja wanita asal Dusun Rincik, Mundusari, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, mengalami cacat pada bagian kaki, tangan, dan punggung. Dua jari tangan TKW nahas bernama Yanti juga tidak bisa digerakkan. Tidak hanya itu, Yanti pernah akan diperkosa oleh majikannya di Kuwait. Dia terhindar dari perkosaan setelah loncat dari lantai enam. Yanti menjadi TKW pada Februari 2009 melalui pengerah jasa tenaga TKI, PT Deka Perkasa Adijayayanti.

Duka lainnya dialami TKW asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Rukmi ditangkap polisi Saudi Arabia setelah ribut dengan majikannya. Meskipun sudah minta perlindungan ke Kedutaan RI, ia dijemput kembali majikan dan langsung ditahan sejak maret 2010. Hingga kini, keluarga Rukmi yang tinggal di Kampung Jatibaru, Kecamatan Asakota, Bima, hanya bisa pasrah. Suami Rukmi, Yasin, yang menyusul istrinya dan menjadi buruh migran di Arab Saudi juga tidak ada kabarnya. Yasin bak ditelan bumi.

Di Madiun, Jawa Timur, keluarga TKW Susanti resah. Sejak tiga tahun bekerja di Arab Saudi, Susanti tak pernah berkirim kabar. Susanti bekerja di rumah keluarga bernama Khalid Mussabah Abdul Rahman Gahtoni untuk kontrak selama dua tahun.

Sumber berita: okezone.com dan liputan6.com
Foto by google.com

No comments:

Post a Comment