Wahhh....akhirnya gua keposting juga hal yang satu ini.....yaa..itung-itung sebagai bahan masukan bagi temen-temen, kali-kali aja berguna....hehehe. Emang mulai sejak dulu...sejak diciptakan Adam dan Hawa sampai sekarang, bahkan esok dan jaman yang akan datang pun masalah ini tak akan habis-habisnya untuk dibicarakan.
Cinta merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar. Mendefinisikan cinta memang sulit, tergantung siapa yang mendefinisikannya. Bagi orang lagi kasmaran, katanya cinta itu indah bla.. bla.. bla....tapi lain lagi menurut orang yang broken heart, katanya cinta itu kejam dan bla..bla..bla....dan masih banyak lagi yang laennya, namun menurut gua, cinta adalah seni perkembangan rasa simpati seseorang kepada yang lain...kira-kira begitu, dah....hehehe.
Di mana-mana semua orang menganggap bahwa cinta itu penting, sehingga mereka mencari cinta itu bagi dirinya. Kita sangat memerlukan cinta, rasanya kagak ada manusia yang kagak butuh cinta. Banyak orang yang selalu suka menonton film tentang kisah cinta, baik yang happy ending maupun sebaliknya. Banyak juga orang menyukai lagu-lagu bertema cinta. Gua sendiri, apa lagi pas sreg dengan suasana hati...wah bisa berulang-ulang gua puter tu lagu.....gekgegkkk...Namun walaupun demikian banyak orang yang kagak berpikir tentang 'apa' dan 'bagaimana' cinta itu. Bagi kebanyakan orang, masalah cinta adalah 'how so that people love him' ...bagaimana supaya orang mencintainya atau orang selalu berupaya supaya dicintai, sehingga menjadi lupa untuk mengkaji hakikat CINTA itu sendiri. Sampai saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa cinta itu kagak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan dan bila pengen mengalaminya kita harus terjatuh ke dalamnya ..githo.
Cinta manusia adalah untuk mengungkapkan perasaan kita terhadap siapapun, bisa kepada suami, istri, orang yang dicintai, kedua orang tua, anak-anak dan temen-temen. Kita dapat menggunakan ungkapan yang sama terhadap mereka semua, namun perasaan cinta yang kita tunjukkan tidaklah sama. Umpamanya, perasaan cinta yang kita tunjukkan kepada orang tua kita tentu berbeda dengan perasaan yang kita tunjukkan pada pacar kita. Pada saat kita mengatakan 'mencintai seseorang', sebenarnya kita sedang mengatakan orang yang kita maksud tersebut ...owning positive and special place in feeling of us.....memiliki tempat yang istimewa dan positif dalam perasaan kita. Nah, makna dari perasaan cinta adalah kita merasakan bahwa orang yang kita cintai itu secara nyata memang patut mendapat pertimbangan khusus, karena mempunyai sifat-sifat istimewa yang dapat kita rasakan.
Cinta merupakan ikatan yang kita bentuk dengan orang lain sebagai bagian dari usaha kita untuk menempatkan dan memberi makna terhadap kehidupan kita. Kebutuhan akan keterlibatan emosional dengan orang lain di luar diri kita begitu menekan sehingga jarang sekali dan hanya dalam pengertian terbatas sekali kita benar-benar dapat memilih secara aktif orang-orang yang akan terlibat secara emosional dengan diri kita atau dengan kata lain, kita nggak mudah dan sembarangan untuk jatuh cinta dengan seseorang, namun jika kita sudah mencintai seseorang maka akan sulit didelete dari kehidupan kita. Dari saat kita dilahirkan, kita setia menyayangi orang di sekitar kita dan tidak akan membiarkan mereka lepas sampai kita meninggal dunia.
Ada beberapa pendapat tentang cinta yang gua sampaikan di sini.
pertama, cinta dipandang sebagai masalah dicintai dan bukan masalah mencintai.
Pandangan semacam ini akan mendorong orang untuk selalu mempermasalahkan bagaimana supaya dia dicintai atau bagaimana supaya dia menarik orang lain. Untuk ini, umumnya orang memilih beberapa jalan, diantaranya kalau yang laki-laki biasanya kan berusaha untuk menjadi sukses, berkuasa dan kaya sejauh dimungkinkan oleh batas-batas kedudukan sosialnya. sementara yang wanita biasanya berusaha membuat dirinya lebih menarik, lebih cantik. Selain itu cara lain yang bisa menarik orang lain adalah dengan memupuk tingkah laku yang menyenangkan, menyuguhkan tutur kata yang menarik, suka menolong, sopan dan tindakan-tindakan lain yang bersifat tidak mengganggu orang lain.
kedua, sikap yang menunjukkan bahwa tidak ada yang harus dipelajari dalam hal cinta, masalah cinta adalah masalah objek, dan bukan masalah bakat. Dugaan semacam ini mendorong orang selalu berfikir, mencintai orang adalah hal yang sederhana, kan tetapi yang sulit justru mencari objek yang tepat untuk mencintai dan dicintai. Alasannya adalah adanya perubahan besar yang terjadi dalam abad 20, khususnya dalam pemilihan objek cinta. Cinta bukanlah merupakan pengalaman pribadi yang spontan yang kemudian mungkin mengarah kepada perkawinan. Namun sebaliknya, perkawinan diatur oleh adat, keluarga-keluarga terpandang, dan perantara perjodohan. Perkawinan ditentukan atas dasar pertimbangan sosial dan cinta dianggap berkembang setelah perkawinan dilangsungkan. Contoh yang seperti ini bisa kita petik dari novel Siti Nurbaya.
ketiga, mengarah pada dugaaan bahwa tidak ada yang harus dipelajari dalam cinta ini. Jika dua orang yang dahulunya merupakan orang asing tiba-tiba meruntuhkan tembok perasaaan di antara mereka, dan mereka merasa dekat, merasa satu atau saling jatuh cinta, maka momen kesatuan inilah salah satu dari pengalaman yang paling menyenangkan dan paling menggembirakan dalam kehidupannya. Kenyataan semacam ini dirasakan benar-benar menakjubkan seakan-akan sebagai mukjizat bagi pribadi-pribadi yang bersangkutan.
Nah dari yang gua sampaikan di atas, maka disimpulkan cinta merupakan suatu seni dan untuk memahaminya memerlukan pengetahuan dan latihan. Sebagaimana lazimnya mempelajari suatu seni maka dalam cinta diperlukan pengetahuan teoritik terlebih dahulu sebelum kita menguasai praktiknya. Berkat perpaduan antara kemampuan teoretik dan praktis maka seni bisa dikuasai, berupa intuisi dan hakikat penguasaan, serta dilengkapi dengan suatu sikap bahwa menguasai seni adalah tujuan tertinggi. Cinta adalah suatu kegiatan dan bukan merupakan pengaruh pasif. Dengan demikian bisa pula dikatakan bahwa salah satu esensi dari cinta adalah kreativitas dalam diri seseorang. Cinta terletak pada aspek memberi bukan menerima. Cinta tidak hanya sekedar pertautan antara unsur-unsur pengetahuan, teori dan praktik tapi lebih luas, yaitu mempunyai hubungan pengertian dengan konstruk lain seperti kasih sayang, kemesraan, belas kasihan ataupun aktivitas pemujaan.
No comments:
Post a Comment