Setiap kehidupan rumah tangga tidak lepas dari masalah. Langkah awal  untuk memecahkan masalah adalah dengan membicarakannya. Tetapi mungkin  Anda merasakan bahwa walau ada hal-hal yang mengganjal hati Anda, tetapi  malas untuk membicarakannya karena akhirnya akan menyebabkan  pertengkaran? Jika suatu permasalahan yang mengganggu kehidupan keluarga  didiamkan saja, hal ini dapat menjadi bom waktu yang bisa meledak dan  menghancurkan. Untuk itu, bicarakan dengan pasangan hidup dengan cara  yang tepat.
Tidak dipungkiri, komunikasi yang baik akan turut menyumbang kehidupan  keluarga yang bahagia. Tetapi, sikap kita sendiri atau sikap pasangan  dapat membuat malas berkomunikasi. Yang salah adalah cara kita  berkomunikasi, bukan komunikasi itu sendiri. Jadi, tidak ada alasan  untuk akhirnya tidak mau membicarakan masalah. Agar komunikasi Anda  tidak berakhir perang mulut, coba terapkan hal-hal berikut ini.
Tentukan Waktu Bicara
Hindari membicarakan masalah pada waktu-waktu biasanya Anda atau  pasangan hidup cenderung untuk marah. Misalnya, saat baru pulang kantor  ketika sedang lelah dan mudah terpancing emosi. Sebaliknya, berbicaralah  pada waktu santai dan perhatikan kondisi hati apakah sedang dalam  kondisi yang menyenangkan. Berbicara pada waktu yang tidak tepat akan  memperburuk masalah.
Walaupun awalnya Anda berniat membicarakan  suatu masalah dengan baik, tetapi bisa saja masalah tersebut memancing  emosi Anda dan pasangan. Nada bicara yang keras semakin memperkeruh  suasana. Jika hal ini terjadi, ada baiknya Anda berdiam diri sejenak  sampai suasana kembali tenang. Tahan emosi Anda dan jangan terpancing  dengan ucapan pasangan hidup Anda.
Jika pembicaraan tidak  mungkin dilanjutkan pada saat itu, bicaralah dengan respek kepada  pasangan hidup Anda bahwa hal ini akan Anda bicarakan lain waktu.  Tentukan waktunya dan jangan terlalu lama dari saat Anda menghentikan  pembicaraan. Ingat, untuk meminta dibicarakan lain waktu dengan nada  bicara dan sikap yang hormat. Bukan dengan perkataan merendah seperti  “Malas bicara sama kamu!” atau “Udah, gak perlu diomongin lagi!”. Jangan  lupa untuk meneepati janji untuk berbicara pada waktu yang sudah Anda  tetapkan untuk membicarakan hal ini sehingga menimbulkan rasa  kepercayaan pasangan.
Bicarakan dengan Jujur
Jangan berpikir bahwa pasangan hidup Anda tahu apa yang mengganggu  hati Anda. Pasangan hidup Anda adalah manusia biasa yang tidak dapat  membaca hati. Maka, daripada mendiamkan pasangan hidup Anda karena  berpikir dia tahu masalahnya, lebih baik ada bicarakan dengan jujur  perasaan Anda. Ingat, ketika mengatakan perasaan Anda dengan nada yang  baik bukan langsung marah-marah.
Katakan secara jelas apa dan  kapan masalahnya serta bagaimana perasaan Anda. Jika masalah yang ingin  dibahas ada beberapa, Anda dapat menuliskannya beserta solusinya.  Hindari juga sikap suka mengungkit kesalahan pasangan agar permasalahan  tidak melebar.
Mendengarkan
Yang tidak kalah penting dalam komunikasi adalah mendengarkan.  Pasangan hidup mungkin merasa bahwa Anda tidak mendengarkan saat dia  sedang berbicara. Hal ini, mungkin disebabkan karena Anda merasa telah  mengetahui perasaan pasangan atau merasa mengetahui apa yang akan  dibicarakan. Hindari perasaan merasa telah mengetahui perasaan atau apa  yang dipikirkannya. Coba pahami perasaannya jika Anda ada di posisinya,  Anda pasti ingin agar perkataan Anda didengarkan.
Ketika  pasangan Anda sedang berbicara jangan menyela kata-katanya, biarkan  sampai pasangan Anda selesai mengutarakan semuanya. Berikan perhatian  penuh saat pasangan Anda sedang mengutarakan perasaannya. Tunjukkan  dengan sikap yang sungguh-sungguh dalam mendengarkan. Misalnya, jangan  mendengarkan tetapi mata Anda tetap asyik menonton TV. Ini dapat membuat  pasangan Anda tidak diperhatikan.
Setelah selesai mendengarkan,  coba untuk mengungkapkan kembali apa yang telah Anda dengar. Tanyakan  apakah yang Anda ungkapkan sudah sesuai dengan maksud dari pasangan  hidup Anda. Minta koreksi apabila ternyata ada yang tidak sesuai. Hal  ini untuk menghindari kesalahpahaman di antara suami istri.
Buat Kesepakatan Solusi 
Tujuan dari membicarakan masalah adalah agar tercipta suatu solusi  yang dapat menghilangkan masalah tersebut. Setelah berbicara, Anda akan  lebih mengetahui apa masalah yag sebenarnya terjadi dan bagaimana  perasaan pasangan Anda. Kini, buatlah solusi agar masalah tidak semakin  berlarut-larut dan dapat mengganggu keharmonisan keluarga Anda.
Sampaikan  solusi yang Anda pikitkan begitu juga dengan pasangan Anda temukan yang  mendapat kesempatan untuk menyampaikan saran-saran solusi. Jika perlu,  catatlah kemungkinan solusi-solusi yang terpikirkan. Setelah selesai,  sepakati solusi mana yang Anda berdua pilih. Solusi tersebut harus  mendapat kesepakatan dari Anda berdua agar tidak ada yang merasa  keberatan dengan solusi di kemudian hari.
Setelah kesepakatan  disetujui, tetapkan kapan Anda dan pasangan akan membicarakan tentang  pelaksanaan dari solusi yang telah ditetapkan. Apakah sudah dilaksanakan  dan bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak-dampak yang mungkin  timbul.
Komunikasi adalah hal yang vital dalam kehidupan  keluarga. Maka, upayakan terus menjalin komunikasi yang lancar dalam  keluarga. Komunikasi juga harus dilakukan dengan itikad baik dan penuh  hormat. Membicarakan masalah bukan seperti pertempuran, dimana kedua  belah pihak saling menyerang, saling merasa benar dan menuduh pihak  lawan yang salah. Hal tersebut tidak akan menghasilkan keadaan yang baik  karena akan melukai keduanya.
Ingat, bahwa tujuan Anda adalah mencari jalan keluar yang melegakan Anda dan pasangan sehingga kehidupan menjadi lebih bahagia.
sumber : kumpulan.info 
 
No comments:
Post a Comment